Tidak terasa sudah hampir di ujung tahun 2019 dan kurang dari 2 bulan lagi akan berubah ke tahun 2020. Time Flies so fast. Karena, saya tidak cukup rajin untuk menulis di blog ini saya tulis jadi satu saja ya rangkuman untuk tahun 2018 & 2019.
*Rada basi sih, tapi semoga bisa menjadi manfaat serta reminder buat saya*
Tahun 2018 & 2019 menjadi titik balik sekaligus kesempatan
yang amat sangat baik yang diberikan oleh Tuhan kepada saya untuk melakukan
intropeksi diri sekaligus memikirkan kembali kesalahan-kesalahan yang pernah
saya perbuat sebelumnya. Oh iya, satu lagi belajar untuk meluruskan niat dari
semua hal yang ingin saya capai.
Selanjutnya apabila saya bisa deskripsikan kembali,
2018 merupakan tahun yang memberikan saya kegembiraan ketika pada akhirnya saya
bisa menyelesaikan studi jenjang Sarjana saya dan menyelesaikan bentuk tanggung
jawab yang diberikan oleh Tuhan & Orang Tua kepada saya. Selesai juga akhirnya proses Sekolah
hingga Sarjana, awalnya sulit untuk menyangka waktu berjalan begitu cepat dan
Tuhan maha baik karena memberikan kesempatan dan amanahnya kepada saya untuk
sampai di tahapan itu.
Selanjutnya 2018 & 2019, juga memberikan sedikit rasa sedih,
amarah, kecewa dan putus asa ketika saya mendapatkan sejumlah penolakan yang
begitu banyak dan hingga di penghujung tahun pun bentuk penolakan & kegagalan itu masih
datang. Apabila ditanyakan apakah saya kecewa atau tidak, jujur pada awalnya
saya kecewa dan marah pada diri saya sendiri kenapa saya harus melalui hal ini
dan kenapa rencana yang telah saya rancang dengan matang sebelumnya, pengharapan yang sudah saya tunggu sejak lama tidak berjalan dengan semestinya serta ikhtiar yang saya anggap sudah maksimal ternyata berbanding terbalik dengan hasilnya.
*Hingga saat ini perasaan yang sifatnya negatif itu masih sulit saya hindari, tapi bagaimana pun saya juga harus belajar buat meredam perasaan itu dan menyalurkannya dalam bentuk yang lebih positif lagi. Bismillah.* (Mohon doanya yah semuanya!)
Positive Thinking-nya adalah mungkin Tuhan ingin
memberikan saya banyak pelajaran lewat proses ini, Tuhan ingin menyuruh saya
belajar lagi mengenai makna dari keikhlasan, kesabaran, bersikap rendah hati, lebih
terbuka lagi terhadap orang lain dan terutama dengan keluarga saya (hingga akhirnya seorang teman sebut saja Kiki namanya mengingatkan kembali untuk belajar menerima semuanya dan jadiin momen/proses ini untuk lebih dekat sama keluarga & live your life to the fullest). Makasi Nces!
Tuhan
sungguh baik, saya yakin bahwa ada makna dan maksud dari proses ini dan hingga
saat ini saya masih terus berjalan untuk menemukan maksud serta ujung
pangkalnya dari proses ini.
*Iya, Tuhan masih menyuruh saya untuk mencari pintu rezekinya sehabis lulus ini. Alhamdulillah*
Selanjutnya, Tuhan juga ingin agar saya belajar lagi mengenai makna
kegagalan dan cara untuk bangkit dari kegagalan tersebut, salah satunya adalah
terus berjalan, terus mencari & menyerahkan semuanya kepada Tuhan.
Saya amat yakin Tuhan sedang mempersiapkan rencananya
yang paling baik dan paling indah bagi diri saya, hal tersebut yang saat ini
saya yakini dan Insya Allah akan terus & harus saya yakini.
*Sesungguhnya, menjadi lamban dan
berbeda dari orang lain bukan hal yang salah, yang salah adalah ketika berhenti
untuk mencoba, putus asa dan tidak melakukan tindakan apapun. Karena,
sesungguhnya manusia diciptakan untuk terus bergerak dan terus mencari, karena
disitulah manusia hidup.*
Selanjutnya, di tahun 2018 & 2019 saya belajar untuk tidak
terus menerus membandingkan kehidupan saya dengan orang-orang lain. Karena,
setiap manusia diciptakan dengan lingkungan, pengalaman dan takdir yang berbeda
yang sudah di rancang oleh Tuhan jauh sebelum kita dilahirkan. Semuanya adalah
tinggal masalah waktu, usaha dan terakhir aspek yang paling penting adalah
ridho atau izin yang diberikan oleh Tuhan serta orang Tua kepada kita atau
lebih ringkasnya tugas kita tinggal tawakal karena masalah hasil bukan urusan
kita lagi, biarkan alam semesta yang bekerja.
Karena setelah saya merenung kembali, saya banyak sekali membandingkan diri saya dengan orang lain yang padahal hanya saya liat dari kulit luarnya saja (Sosial Media misalnya) dan kurang bersyukur dengan nikmat yang sudah diberikan oleh Tuhan kepada saya. Karena sikap itu juga saya jadi lebih sering mengeluh dan tidak bersyukur. Kesimpulannya sifat ini bikin saya capek bukan hanya secara fisik tapi juga hati.
Bersyukur itu memang susah dan kalo bisa saya katakan lagi Sangat Susah, karena sifat dasar dari manusia memang tidak pernah puas. Tapi yah, memang harus belajar karena hidup secara tenang dan penuh syukur sebenarnya jauh lebih nikmat & sebenarnya itu yang di dambakan oleh setiap individu.
Dilakoni saja, tetap percaya Insya Allah pasti ada rencana yang baik setelah ini. Bismillah.
Kalo kata lirik lagu dari salah satu band favorit saya, Sheila on 7 yang judulnya Lapang Dada (Pasti udah pada gak asing kan haha). "Kau harus bisa berlapang dada, kau harus bisa ambil hikmahnya". Asoy deh lagunya, coba dengerin dan perhatiin lagi liriknya. Adem.
Kalo kata lirik lagu dari salah satu band favorit saya, Sheila on 7 yang judulnya Lapang Dada (Pasti udah pada gak asing kan haha). "Kau harus bisa berlapang dada, kau harus bisa ambil hikmahnya". Asoy deh lagunya, coba dengerin dan perhatiin lagi liriknya. Adem.
*Part tulisan selanjutnya mungkin akan saya tulis mengenai proses rekrutmen apa aja yang pernah saya ikutin, yang semoga dari tulisan itu bisa jadi manfaat buat teman-teman yang sedang/akan mengikuti prosesnya. Feel free to Read & Ask Me!*
Keep your spirit on!
BalasHapusHai kak
BalasHapusmau tanya dong kak, ketika kakak ikut seleksi Leap great giant food di tahap Business Case Presentation apa aja yang perlu dipersiapkan ya kak?
Mohon tanggapannya kak
Trimakasih 🙏🙏